Harap klik dibawah ini !!

Harap Klik disini !!

Kamis, 25 Juli 2013

PERAWATAN JAMUR

LANGKAH SINGKAT
 BUDIDAYA JAMUR TIRAM

" PEMUDA MANDIRI MUSHROM"



Pengolahan Media Tanam Jamur Tiram
Persiapan
Untuk 80 log diperlukan bahan-bahan seperti di bawah ini:
a) Serbuk gergaji atau ampas tebu halus=100 kg
b) Tepung jagung=2kg
c) Dedak halus=10 kg
d) Pupuk SP36=0,5 kg
e) calcium carbonat=0,5 kg
f) Air=50-60%

bahan2 kecuali air dicampur merata tambahkan air sampai media dapat dikepal.
Pembuatan Log

Media dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas kapasitas 1,5-2
kg sampai Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Ikat
mulut plastik dengan karet tahan panas/ dengan menggunakan cincin baglog dan penutupnya kemudian disterilkan.


Sterilisasi Log

Sterilisasi perlu dilakukan agar media bebas dari mikroba lainnya.
Terdapat dua cara sterilisasi yaitu:
a. Sterilisasi pada temperatur 100 derajat C selama 8 jam dengan
cara mengukus. Biasanya digunakan drum kapasitas130 log yang
dipanaskan dengan LPG.

Proses Pembibitan
   Tahap Persiapan:
  1. Media tanam (baglog) yang sudah di sterilisasi dan suhu media tanamnya sudah dalam keadaan dingin / tidak panas.
  2. Siapkan ruangan yang bersih dan tertutup rapat.
  3. Siapkan bibit jamur.
  4. Siapkan alat spray (semprotan) dan isi dengan cairan alkohol / spiritus gunanya untuk mensterilkan ruangan termasuk tangan orang yang akan mengerjakan inokulasi.
  5. Siapkan sendok kecil / sebuah alat yang dapat dimasukan dengan botol untuk mengambil bibit dan dipindahkan ke media tanam.
  6. Siapkan bunzen (kompor spritus kecil) untuk memanaskan sendok kecil, dan bagian atas botol bibit, dan juga untuk menjaga ruangan agar tetap steril.
   Lankah Kerja:
  1.  Masukan media tanam yang sudah disterilisasi ke ruangan inokulasi, tetapi sebelumnya area ruangan tersebut dibersihkan.
  2. Bila media tanam masih dalam keadaan panas diamkan terlebih kurang lebih 1 x 24 jam atau sampai media dingin.
  3. Tutup pintu dan jendela rapat, usahakan dalam masa pekerjaan jangan sampai orang hilir mudik masuk ruangan.
  4. Sebelum bekerja, ruangan inokulasi disterilkan dengan menyemprotkan alkohol seluruh ruangan, termasuk kedua tangan, kedua kaki dan badan (prinsipnya semuanya harus dalam keadaan bersih).
  5. Setelah siap selanjutnya buka tutup media, kemudian masukkan bibit jamur secukupnya, masukkan dan pasang ring/cincin baglog, tutup dengan kertas koran dan ikat dengan karet.
  6. Usahakan pada saat proses inokulasi selalu dekat dengan bunzen (tempat api).
  7. Bibit jamur yang jatuh ke lantai jangan dipergunakan / dimasukan ke dalam media tanam, karena bibit tersebut sudah dianggap tidak steril.
  8. Setelah di inokulasikan, letakkan media baglog dalam rak-rak inkubasi boleh dalam posisi vertikal atau horizontal mana saja yang lebih menghemat tempat.

Dalam budidaya jamur memang perlu ketelitian yang luar biasa, mulai dari mempersiapkan bahan baku, proses sterilisasi, dan inokulasi. Karena kesalahan pada salah satunya maka akan berakibat fatal. Ya, karena kegagalan pada salah satu proses akan membuat baglog tidak menumbuhkan jamur tiram, malah jamur liar yang akan numbuh. Ini berarti akan mengakibatkan kegagalan atau kerugian...
Namun, tidak ada yang isltilah ‘gagal’ dalam usaha jamur tiram, karena keberhasilan dimulai dari kegagalan. Ya, karena dari sekian banyak petani yang berhasil membuat baglog sendiri, mereka mengaku pada awalnya mereka ‘gagal’. Bahkan ada petani yang mengaku pada saat pertama kali mencoba membuat baglog sendiri, gagal 100%, tapi alhamdulilah sekarang sudah berhasil dan malah sudah menjual baglog buatannya. So, jangan takut gagal karena gagal adalah awal dari kesuksesan...
Tahap Inkubasi
Inkubasi adalah tahap pertumbuhan miselium jamur tiram di medianya. Yang dibutuhkan dalam masa inkubasi ruangan dengan suhu yang hangat 30-35 derajat celcius kelembapan ruangan terjaga sekitar 70% ruangan harus bersih dan steril masa inkubasi biasanya membutuhkan waktu selama 25-35 hari sejak ditanam bibit F2 jamur tiram putih baglog yang sudah dipenuhi miselium maka dipindahkan ke ruang budidaya / pertumbuhan jamur tiram putih.

Pembudidayaan dan Perawatan Jamur Tiram

Setelah anda siap dengan persediaan baglog baik dari pembuatan anda sendiri, maupun dengan membelinya dari orang lain maka langkah-langkah yang harus anda lakukan adalah :
1- Penataan baglog pada rak dalam ruangan spawning
Tata dengan baik baglog diatas rak-rak yang sudah anda sediakan.
2- Penyiraman atau pengkabutan baglog
Baglog yang uda dibuka penutupnya siram lantainya dan dindingnya serta pengkabutan ruangan kumbung dengan menggunakan selang atau sprayer pompa manual setiap hari,dengan minimal 3 kali sehari,tetapi jika suhu terlalu panas maka dapat dilakukan sampai 4 kali sehari.
Setelah usia baglog beberapa hari terhitung setelah pembukaan tutup baglog, maka bibit jamur dalam baglog akan mulai tumbuh dan membentuk daun/tiram jamur,.
Dan setelah 24 jam jamur akan membesar maksimal, artinya jamur siap dipanen.

3. Setelah panen pertama, maka buka cincin baglog kemudian potong ujung plastik pas diujung permukaan media tanam.
4. Semprot seluruh  premukaan baglog dengan air kelapa max 1 minggu sekali untuk merangsang penumbuhan jamur.


Panen bisa 3-4 kali panen dengan bobot rata-rata 3,5-4 ons per baglog

CARA MEMANEN JAMUR


Jamur tiram yang sudah siap dipanen biasanya bergerombol dalam satu rumpun generasi, dan biasanya jamur yang tumbuh didak merata , ada yang berukuran n besar dan kecil, akan tetapi dalam memenen jamur ini harus mengambil semua rumpun tersebut, dengan cara mengelupas bonggolnya sehingga terkelupas dari madia tanam, dan jika hanya sebagian saja yang di petik maka sisa jamur yang lainnya dalam rumpun tersebut akan layu dan mati.
Cara memenen ini berlaku dalam proses panen 1,2,3, dan 4.

CATATAN
1-Pada umumnya hasil panen ke 1 ke 2 dan seterusnya akan mengalami penurunan bobot hasil panen
2-Pada umumnya baglog berkapasitas 4 kali panen, akan tetapi terkadang ada yang masih bisa sampai penen ke 5, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
-perawatan yang sangat teliti
-kualitas kandungan nutrisi dalam baglog
3-setelah baglog tidak produktif lagi maka baglog tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar