Harap klik dibawah ini !!

Harap Klik disini !!

Senin, 28 November 2011

Panduan budidaya jamur Tiram/kuping

 BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Jamur merupakan tanaman yang berinti, berspora, tidak berklorofil berupa sel atau benang-benang bercabang. Karena tidak berklorofil, kehidupan jamur mengambil makanan yang sudah dibuat oleh organisme lain yang telah mati.

Jamur tiram bila kita budidayakan akan mendapat manfaat berganda. Selain rasanya lezat mengandung gizi yang cukup besar manfaatnya bagi kesehatan manusia sehingga jamur tiram dapat dianjurkan sebagai bahan makanan bergizi tinggi dalam menu sehari- hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pakar jamur di Departemen Sains Kementrian Industri Thailand bebarapa zat yang terkandung dalam jamur tiram atau Oyster mushroom adalah protein 5,94 %; karbohidrat 50,59 %; serat 1,56 %; lemak 0,17 % dan abu 1,14 %. Selain kandungan ini, Setiap 100 gr jamur tiram segar ternyata juga mengandung 45,65 kalori; 8,9 mg kalsium: 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor. 0,15 mg Vitamin B1; 0,75 mg vitamin B2 dan 12,40 ing vitamin C. Dari hasil penelitian kedokteran secara klinis, para ilmuwan mengemukakan bahwa kandungan senyawa kimia khas jamur tiram berkhasiat mengobati berbagai penyakit manusia seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi.

Secara social budaya, jamur tiram, merupakan bahan pangan bergizi, berkhasiat obat yang lebih murah dibandingkon obat modern. Secare ekonomis merupakan komoditas yang tinggi harganya dan dapat meningkatkan pendapatan petani serta dapat dijadikan makanan olahan untuk konsumsi dalam upaya peningkatan gizi masyarakat.

Syarat Tumbuh

 
Tempat tumbuh Jamur tiram termasuk dalam jenis jamur kayu yang dapat tumbuh baik pada kayu lapuk dan mengambil bahan organic yang ada didalamnya. Untuk membudidayakan jamur jenis ini dapat menggunakan kayu atau serbuk gergaji sebagai media tanamnya. Serbuk kayu yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis kayu yang keras sebab kayu yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu kayu yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Kayu atau serbuk kayu yang berasal dari kayu berdaun lebar komposisi bahan kimianya lebih baik dibandingkan dengan kayu berdaun sempit atau berdaun jarum dan yang tidak mengandung getah, sebab getah pada tanaman dapat menjadi zat ekstraktif yang menghambat pertumbuhan misellium. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan serbuk kayu sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu serbuk kayu yang digunakan ticlak busuk dan tidak ditumbuhi jornur jenis lain.




Untuk meningkatkan produksi jamur tiram, maka dalam campuran bahan media tumbuh selain serbuk gergaji sebagai bahan utama, perlu bahan tambahan berupa bekatul dan tepung jagung. Dalam hal ini harus dipilih bekatul dan tepung jagung yang mutunya baik, masih baru sebab jika sudah lama disimpan kemungkinan telah menggumpal atau telah mengalami fermentasi serta tidak tercampur dengan bahan-bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur. Kegunaan penambahan bekatul dan tepung jagung merupakan sumber karbohidrat, lemak dan protein. Disamping itu perlu ditambahkan bahan-bahan lain seperti kapur ( Calsium carbonat ) sebagai sumber mineral dan pengatur pH meter.



Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik Penambahan air yang tidak bersih dapat menyebabkan media terkontaminasi dengan mikroorganisme
 



Tingkat keasaman ( pH)
Tingkat keasaman media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat. bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur ( Calsium carbonat )

Suhu udara
Pada budidaya jamur tiran suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembabon 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22 OC.

Cahaya
Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam, keadaan gelap/tanpa sinar, Sebaiknya selama masa pertumbuhan misellium ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buch tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran ? 60 - 70 %


Nutrisi Jamur
Dalam pembuatan media jamur digunakan bahan - bahan sebagai berikut :
  • Grajen kayu yang mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstakrktif, dan abu.
Sebagai media utama grajen kayu juga harus ditambah bahan lain untuk melengkap kandungan unsur - unsur yang dibutuhkan oleh jamur antara lain :
  • Bekatul yang kaya karbohidrat, karbon, dan vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur.
  • Kapur berfungsi mengontrol pH, selain itu kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang/akar jamur agar tidak muda rontok.
  • Gips (CaSO4) dapat memperkokoh struktus suatu bahan campuran.
Seiring dengan berjalannya pembudidayaan biasanya setelah pemanenan yang ke 4 jamur yang tumbuh akan lebih kecil dari panen-panen sebelumnya. Hal ini dikarenakan nutrisi yang ada dimedia sudah berkurang karenasudah dimakan kakak - kakak jamur yang tumbuh di awal pembudidayaan.Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menambahkan nutrisi dari luar, dikarenakan jamur sudah kondang menjadi tanaman organik, maka sebisa mungkin jangan menggunakan pupuk buatan yang mengandung bahan kimia. Namun jika ingin menggunakan pupuk buatan pabrik ya tidak apa-apa yang penting sesuai aturan, gunakan pupuk yang kandungan Na nya tinggi.


Nutrisi jamur alami yang bisa kita gunakan antara lain :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin.
Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los Baños mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro. Hasil penlitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64 %, kacang tanah hingga 15 % dan sayuran hingga 20-30 %. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pertumbuhan jamur.
 VIDEO MERATAKAN BEKATUL


Contoh Rak Untuk Jamur Tiram / Kuping


Penetaan rak pada jamur tiram ada 2 macam yaitu : penataan baglog berdiri dan penataan baglog tidur.

Baglog berdiri :
Penataan baglog berdiri sangat cocok dilakukan jika di daerah yang dingin. Namun kurang cocok jika daerahnya panas karena penataan baglog berdiri mengakibatkan penguapan yang tinggi. Untuk baglog berdiri rak yang digunakan seperti gambar di bawah ini :

 Baglog Tidur
Penataan baglog tidur bisa dilakukan di daerah panas maupun dingin. Penataan seperti tidak memakan tempat juga tidak banyak memakan biaya dalam pembuatan rak.
Penataan baglog ditata rebah(tidur) di atas rak dengan posisi satu baris tutupnya menghadap ke jalan, dan baris berikutnya tutup menghadap ke sebaliknya, dan seterusnya.
Tahapan Dalam Kegiatan Budidaya jamur Tiram

1. Persiapan Media Tanam
Sebelum dilakukan penanaman ( inokulasi ) bibit kedalam media tanam, perlu dilakukan persiapan-persiapan antara lain:
Menyiapkan bahan dan alat yang digunakan.
Mencampur serbuk kayu dengan bahan-bahan lain seperti bekatul, tepung jagung dan kapur sampai merata ( homogen ) kemudian diayak.
Menambah air hingga kandungan air dalam media menjadi 60?-65 % lalu tentukan pH-nya dengan kertas lakmus.

Memasukkan media tanam kedalam kantung plastik polypropilene dan memadatkannya lalu bagian atas kantung plastik diberi cincin paralon kemudian dilubangi 1/3 bagian dengan kayu dan ditutup dengan kertas lilin serta diikat dengan karet pentil.
Melakukan sterilisasi pada suhu 95 OC selama 7 - 8 jam
Mendinginkan media tanam selama 8 - 12 jam dalam ruangan inokulasi
2. Penanaman ( Inokulasi)
Inokulasi dilakukan setelah media tanam dingin dengan suhu antara 22 - 28 OC.
Menyiapkon alat dan bahan yang diperlukan dalam proses penanaman ( inokulasi ).
Sterilisasi semua alat dan bahan yang akan digunakan
Membuka penutup/ kertas lilin dan memasukkan bibit dari dalam botol kedalam media tanam dengan menggunakan stik inokulasi.

Menutup kembali penutup/kertas lilin dan mengikat dengan karet pentil.
Memindahkan media tanam yang telah ditanami bibit tersebut kedalam ruangan inkubasi sampai tumbuh misellium jamur, Lamanya penumbuhan misellium jamur antara 45 - 60 hari. Setelah misellium memenuhi kantong plastik dipindahkan ke ruang produksi dengan membuka tutup kontong plastik dan menyemprot air secara teratur

3. Panen
Setelah 10 - 15 hari kemudian dapat dipanen untuk pertama kali, panen berikutnya setiap dua hari sekali secara 
teratur selama 6 bulan.
Contoh Analisa Usaha Tani Jamur Tiram ( 5.000 Polybag )

I. Biaya operasional

a. Biaya langsung

* 5.000 polybeg @ RP. 1250,- = Rp. 6.250.000,-
* Tenaga kerja ( perawatan ,panen) = Rp.3.000.000,-

b. Biaya tak langsung
Kumbung ( Rumah jamur ) = Rp. 6.000.000,-
Ukuran 7 x 20 m

Tak terduga = Rp. 500.000,-
TOTAL = Rp. 15.750.000,-

II. Penerimaan Rp. 18.000.000,-

Periode I
Tiap polybog panen 4009r
Harga RP. 9000/ kg
Jadi : 400 x 5.000 = 2.000 kg x Rp. 9.000

Periode I    : Rp. 18.000.000 - Rp.15.750.000   = Rp. 2.250.000
Periode II   : Rp. 18.000.000 - Rp   9.750.000   = RP. 8.250.000
Periode III  : Rp. 18.000.000 - Rp   9.750.000   = RP. 8.250.000
Periode IV : Rp. 18.000.000 - Rp   9.750.000   = RP. 8.250.000

Sumber :.diperta-jatim.go.id
Sumber Gambar : sragen.go.id 



Pemesanan jamur/baglog/bibit :
hub. 085655219052

Pemesanan Jamur

Pemesanan jamur, Baglog,  Bibit dan aneka olahan jamur


UD. ALAM LESTARI-JOMBANG

Budidaya jamur tiram di Kota Jombang, tepatnya di desa Kedungbogo, kec. Ngusikan, Jombang. Usaha mandiri yang digawangi oleh beberapa pemuda yang tergabung dalam PEMUDA MANDIRI GROUP       ( UD. ALAM LESTARI ). Budidaya ini menghasilkan jamur tiram segar curah maupun kemas dan berbagai menu olahannya dengan merk "TIRAMKU". Produk jamur yang ditawarkan, meliputi:

1.      Jamur Tiram (Curah dan Kemas)
2.      Jual Baglog, bibit jamur, cincin log, dll
3.       Aneka Olahan Jamur Tiram (crispy jamur, oseng2 jamur, dll.)

HARGA PRODUK BIBIT & BAGLOG
1. Bibit jamur tiram f2 1 botol seharga Rp. 7.500,- ( berkualitas )



2. baglog jamur (bergaransi ) seharga Rp. 2.000,-
Kenapa milih produk kami :

a. Produk bergaransi, barang rusak kami ganti ( rusak alamiah, tidak tumbuh, dll)

b. Gratis!! konsultasi dan bimbingan sampai sukses berbudidaya

c. menjalin kerjasama sesama pengusaha jamur ( relationship and partnership )


HARGA PRODUK OLAHAN ( RESELLER ) :
Ø 1. Dikemas Menggunakan Trayfoam dan Film Plastic 2 ons seharga Rp. 4.000,-
  . Dikemas Menggunakan Kantong Plastik 2 ons seharga Rp. 3.500,-         
  3. Jamur Crispy 1 0ns seharga Rp. 4.000,-





4. Oseng-oseng jamur 2,5 ons Rp. 8.000,-

 5. HARGA jamur curah 1 kg Rp. 10.000,-




Pemesanan :
Hub. Sdr. Ahmad Dian ( 085655219052 )


 email : firdaus_mu@yahoo.com
Alamat : dsn. kedungcangkring, ds. kedungbogo, ngusikan , jombang

Pemeliharaan Baglog

Pemeliharaan media Tanam

Pemeliharaan Log
Log yang akan membentuk miselium dan tubuh buah harus dipelihara.
Pemeliharaan berhubungan dengan menjaga lingkungan agar tetap
optimum
a. Kandungan air yang baik 35-45%. Kekurangan air menyebabkan
miselium tidak membentuk tubuh buah karena kekeringan dan
kelebihan air menyebabkan tumbuhnya jenis jamur lain yang tidak
diinginkan.
b. Cahaya. Perkembangan miselium dan tubuh buah akan terhambat
dengan adanya cahaya langsung. Tempat penyimpanan harus tetap
teduh dan sinar matahari tidak masuk secara langsung ke dalam
ruangan.
Pembentukan Miselium dan Tubuh Buah
a. Penumbuhan Miselium.
Miselium akan tumbuh memenuhi permukaan log setelah
penyimpanan selama kurang lebih 1 bulan. Selama jangka waktu
tersebut, temperatur dan kelembaban harus optimal. Pengaturan
temperatur dan kelembaban dapat dilakukan dengan cara:
1. Menyemprotkan air dengan sprayer ke dinding-dinding
bangunan penyimpanan dan ke ruang di antara jajaran log.
2. Menyemprotkan air dengan sprinkel bernozel halus.
b. Pembentukan tubuh buah pertama.
Setelah miselium tumbuh sempurna, lepaskan cincin log dan buka
plastik bagian atas sehingga seluruh permukaan atas log kontak
dengan udara. Pada waktu ini diperlukan raising yaitu pengaturan
lingkungan agar tubuh buah tumbuh. Raising dilakukan dengan:
1. Menurunkan temperatur ruang menjadi 13-15 derajat C
dengan menggunakan pengatur temperatur (Air
Conditioning) atau menyemprotkan air dengan nozel halus
secara intensif.
2. Menurunkan temperatur dan sekaligus menyemprotkan
bahan yang mengandung hormon pertumbuhan ke
permukaan log yang kontak dengan udara. Air kelapa atau
ekstrakt toge dapat dipakai sebagai sumber hormon tsb.
Dengan cara ini pertumbuhan tubuh buah akan mencapai
dua kali lipat dibandingkan cara pertama. Tubuh buah
pertama terbentuk setelah 5-7 hari pembukaan.
c. Pembentukan tubuh buah selanjutnya
Setelah tubuh buah pertama dipanen, turunkan bukaan plastik
sampai ½ bagian log. Kadang-kadang calon bakal buah sudah
tumbuh di bawah plastik yang belum terbuka. Bagian plastik
tersebut harus dilubangi untuk memberi kesempatan tubuh buah
keluar dan tumbuh.
d. Dengan perawatan yang intensif yaitu raising secara teratur serta
menjaga kelembaban kumbung di kisaran 85% – 90%, biasanya
jamur tiram akan memulai produksi secara optimal 4-5 hari setelah
tumbuhnya pin head atau bakal buah jamur. Selanjutnya produksi
jamur tiram putih akan berlangsung terus selama 120 hari.

Pembukaan log sebaiknya tidak dilakukan sekaligus, terutama pada
budidaya skala besar. Jarak pembukaan satu kelompok log dengan
kelompok lainnya ditentukan sedemikian rupa sehingga setiap hari ada
tubuh buah yang dipanen. Pembukaan log yang bertahap akan menjamin
kelangsungan produksi.